Sabtu, 04 Desember 2010

pendidikan sepanjang hayat


PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT
Pada awalnya system pendidikan bersifat elitis, yaitu hanya bertujuan untuk mengembangkan kemampuan inteletual saja yang terlepas dari kehidupan manyarakat. Sistem pendidikan dibangun secara hirarkis, berjenjang dimana setiap jenjangnya berfungsi sebagai filter untuk menempuh pendidikan yang lebih atas. Kesempatan pendidikan hanya dimiliki oleh kalangan elit, sementara itu kelompok masyarakat lapisan bawah kesempatan sangat terbatas. Seiring dengan tuntutan perkembangan ilmu dan teknologi, serta ekonomi, system pendidikan system pendidikan tersebut dipandang tidak sesuai lagi. Untuk dapat menyelaraskan dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi begitu pesat pada abad 20 an, anggota masyarakat harus selalu memperbaharui ppengetahuan dan keterampilannya, maka diperlukan pendidikan yang berkelanjutan. Di New Zealand, pada awalanya system pendidikan juga sangat elitis, hanya unutk kepentingan intelektuan dan ekonomi. Dan hierarkis berjenjang. Baru pada tahun 1914 perkembnagn pendidikan swepanjang hanyat dimulai. Perkembnagnnya dimulai dengan dibentuknya asosiasi pendidikan pekerja {worker’s Education Association) yang merupakan gabungan daroi serikat pengusaha, empat Univesitas. Asosiasi ini merupakan pengaruh dari para missionary dari Inggris dan Australia. Pada tahun 1920 pemerintah telah memberi anggaran terhadap Weas dan 18 tahun kemudian organisasi pendidikan untuk orang dewasa dibentuk Gerakan pendidikan orang dewasa ini terus berkembang, berjalan pasang surut seiring dengan perkembangan ekonomi dan politik. Pada periode akhir perang dunia, akses terhadap pendidikan semakin luas, seperti kelas sore bagi para pekerja, program ekstensi untuk pendidikan masyarakat. Pada tahun 1970 an perkembangannya semakin menggembirakan. Peserta didiknya meliputi hamper semua segmen masyarakat : 2 penganggur, wanita, penyandang cacat, kelompok minoritas. Pendidikan dipandang sebagai agen perubahan social. Pada saat pertumbuhan ekonomi rendah, pemerinttan melakukan pemotongan anggaran untuk pendidikan orang dewasa, tetapi berkat desakan darai komoditas pendidikan masyarakat. ( Rural Education Activities Programs) yang bergerak dari pendidikan anak usia dini samapai dengan pendidikan orang dewasa, program tersebut masih tetap berjalan. Tetapia Weas hanya menerima sepparuh anggaran, sementara National Council For Adult Education dibubarkan. Pada tahun 1920 an, iklim perkembangan ekonomi tidak menggembirakan. Hal ini talah melahirkan reformasi dibidang pendidikan, dengan naskah kebijakan Learning For Life. Pembaharuan tersebut lebih didorong oleh kehidupan ekonomi yang semakin kompetetif. Dan ini untuk pertamakalinya Negara mengakui dan menerima pendidikan sepanjang hanyat. Beberapa kebijakan tersebut adalah :
Penggantian standar kualifikasi tradisional dengan standar kualifikasi yang ditentukan oleh Stakeholders.
Pendidikan sepanjang hayat dan pelatihan dapat diperoleh mealui berbagai lembaga yang ada dilingkungan masyarakat.
Pelatihan Industri bagi kelompok masyarakat tidak beruntung dan para penganggur.
Pemberian bantuan dan pinjaman bagi siswa Perkembangan lain yang sangat fundamental adalah diberlakukannya kerangka kualifikasi (Qualification Framwork). Kerangka kualifikasi ini adaslah sebagai pengganti dari kualifikasi berbasis akademik dan institusi yang selam ini telah digunakan 33 lembaga. Kerangka kualifikasi ini dikembangkan atas dasar penilaian standar yang merupakan pernyataan singkat tentang hasil belajar bidang tertentu. Dengan kerangka kualifikasi ini memberikan fleksibitas belajar, dimana seseorang dapat menempuh uji kualifikasi atau kredit pada lembaga pendidikan kejuruan, dan masyarakat, dan dapat ditransfer ppada lembaga pendidikan lainnya.     


                                                                                                                                                                         
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DISEBUAH TEMPAT KERJA BERBUDAYA MAJEMUK : Kebutuhan Untuk Bejalar Sepanjang Hayat Oleh . Motoyo Ogisu-Kamaya 3 Tulisan ini berisi tentang program belajar yang dikembangkan ditempat kerja pada perusahaan multi national Jepang yang berlokasi di Kanada. Perusahaan ini bergerak dibidang persagangan eksport import, keuangan dan investasi. Program belajar ini dikembangkan sebagai respon terhadap perubahan ilmu, pengetahuan yang terjadi begitu cepat, yang melahirkan kompetisi yang tinggi. Untuk dapat tetap survive sudah menjadi kebutuhan mutlak bagi perusahaan untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui proses belajar secara berkelanjutan. Ada tiga bentuk program belajar yang dikembangkan, yaitu program belajar bagi pencari kerja yang meliputi penilaian kemampuan dan inisiatif belajar, program belajar bagi karyawan baru dan program belajar bagi karyawan lama.
a. Penilaian pada masa rekruitmen. Program belajar ini diperuntukan bagi para pelamar kerja pada saat seleksi masuk. Beberapa hal yang dinilai antara meliputi gaya belajar, pengalaman belajar, inisiatif. Dari hasil penilaian bahwa para pelamar tidak menyampaikan secara jelas dan efisien tentang aktivitas belajar selama proses aplikasi.
b. Progaram orientasi dan proyek belajar swa-arah terbimbing. Progaram belajar ini diperuntukan bagi karyawan baru. Kegiatan ini merupakan orientasi umum terhadap pekerjaan. Disamping sebagai orientasi pekerjaan, kegiatan belajar ini dimaksudkan untuk mengembangkan kebiasaan belajart secara lebih luas. Untuk melaksanakan kegiatan belajar, para karyawan diberi pedoman tertulis. Ada dua kegiatan yang harius dilakukan yaitu; kondisi perusahaan pada umumnya dan dibidang pekerjaannya sendiri. Pada kegiatan ini karyawan diminta unuk membuat proposal tentang apa saja yang akan dipelajari dan membuat laporan kegiatan belajarnya selama tiga bulan masa percobaan. Program ini memiliki hasil yang sangat bagus untuk mengevaluasi keterampilan , kemampuan dan tingkat inisiatif belajar karyawan baru.
c. program pengembangan professional. Program ini ddiperuntukan bagi karyawan lama dengan ,maksud unutk mengembagkan kemampuannya sesuai dengan tuntutan perkembangan . Ada dua bentuk kegiatan yang dilakukan, yaitu program yang sponsori oleh perusahaan, dimana jenis programnya telah ditetapkan.




.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar